Kamis, 04 Mei 2017

Loko Tour Cepu

               LOKO TOUR CEPU

     Kereta uap "Loko Tour Cepu" memang sudah dikenal sebagai salah satu icon wisata di Kabupaten Blora. Lokomotif kereta tua buatan Jerman tahun 1928 ini hingga kini masih terawat dengan baik dan dikelola oleh Perhutani KPH Cepu.

     Loko Tour merupakan paket perjalanan wisata di hutan jati wilayah KPH Cepu Kabupaten Blora dengan transportasi rangkaian kereta api yang ditarik lokomotif tua buatan Berliner Macshinenbaun Jerman tahun 1928. Perjalanan wisata dengan lokomotif tua ini berawal dari Kantor Perhutani Jl. Sorogo KPH Cepu atau sekitar 35 km kearah tenggara Kota Blora.

     Jarak tempuh sekitar 60 km dengan kecepatan maksimum 20 km/jam dengan melintasi hutan jati wilayah BKBH Ledok, Kendilan, Pasar Sore, Blungun, Nglobo, Cabak dan Nglebur.

     Pada paket wisata ini akan disediakan banyak hiburan kesenian daerah dan atraksi seperti halnya tarian tayub, penanaman pohon jati, tebangan, saradan serta kunjungan ke museum jati dan pusat pengembangan bio teknologi hutan. Tambahan hiburan itu tergantung dengan peminat yang biasanya merupakan rombongan wisatawan. Loko tour ini sangat menarik dan memiliki kenangan sejarah tersendiri sehingga banyak digemari wisatawan terutama dari mancanegara.

     Awalnya sekitar tahun 1940'an lokomotif kereta ini digunakan untuk mengangkut kayu jati hasil tebangan dari tengah hutan ke tempat penimbunan kayu (TPK), karena dahulu masih belum ada truk pengangkut kayu dari tengah hutan. Namun kini fungsi tersebut digantikan dengan truk-truk kayu sehingga lokomotif tua ini hanya difungsikan sebagai wisata kereta tua oleh Perhutani KPH Cepu.

     Perhutani terus berusaha mempertahankan keaslian lokomotif kereta tua kebanggaan warga Kabupaten Blora ini. Operasionalnya benar-benar seperti aslinya. Menggunakan bahan bakar kayu jati dan air yang menghasilkan uap panas untuk menggerakkan mesin lokomotif. Seorang stoker menjadi penting sebagai pengendali titik panas mesin uap dan terus mengontrol keadaan bara api dari pembakaran kayu jati. Stoker pun harus mengendalikan kecepatan laju lokomotif dan harus hafal medan. Sedangkan masinis hanya mengarahkan arah kereta.

     Penikmat wisata Loko Tour ini kebanyakan turis mancanegara seperti Jerman, Belanda, Jepang, Australia dll. Untuk wisatawan lokal jarang yang naik kereta biaya operasionalnya cukup mahal. Sekali jalan pulang pergi bisa membutuhkan biaya berkisar 6-10 juta, tergantung pilihan paket yang diminati. Kalaupun ada, biasanya berkelompok kurang lebih 50 orang menggunakan gerbong wisata yang disediakan. Sehingga biaya bisa lebih ringan dengan diusung bersama-sama.

Source : Buku Panduan Wisata Kabupaten Blora

Tidak ada komentar:

Posting Komentar