Kamis, 04 Mei 2017

GUBUG PAYUNG

                      GUBUG PAYUNG BLORA

     Wisata alam Gubug Payung terletak di kawasan Hutan Petak No. 1092 RPH Temengeng, BKPH Pasar Sore, Kecamatan Sambong. Ditetapkan sebagai monumen Jati Alam pada tahun 1976, yang menempati petak 1.092 A (kode untuk pohon jati alam). Di kawasan hutan ini, terdapat 1.766 tegakan (pohon). Semuanya terawat dan terjaga dengan baik di lokasi tanah hutan milik perhutani seluas 31,8 ha. Kawasan ini dijadikan objek wisata hutan alam yang banyak dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri. Namun oleh kalangan rimbawan, jati-jati raksasa itu bukan dikatakan jati alam, melainkan hutan produksi masak pohon yang dipertahankan sebagai monumen.

     Kawasan Gubug Payung mencatat sejarah baru di dunia perkayuan jati. Sejarah ini ditorehkan pada Agustus 2007 dengan rekor harga jati terbesar dan termahal di dunia, dengan harga Rp. 1 miliar untuk satu batang tegakan. Pohon jati tua yang diperkirakan berusia 150-200 tahun, persisnya berupa jati raksasa yang diukur dan dicatat oleh pejabat Museum Rekor Indonesia (MURI). Disebut raksasa, karena jati ini cukup besar, untuk memeluk lingkar pohon jati ini diperlukan 6-7 orang dewasa dengan tangan terbentang dan bergandengan. Diameter 3 m dan ketinggian 25 m atau volumenya sekitar m3.

     Di Gubug Payung dibangun halte pemberhentian, dimana jarak antara halte pemberhentian KA dengan tempat rehat hanya sekitar 300 m. Kawasan wisata ini bernuansa asri dan tenteram, jauh dari keramaian dan kesibukan manusia. Sangat pas untuk tetirah atau berpelisir menenangkan diri. Dalam suasana seperti itu, pengunjung bisa menikmati kesejukan dan keteduhan sambil menyantap panganan bekal dari rumah. Pihak pengelola juga telah  menyediakan meja dan tempat duduk untuk bersantap siang. Seluruhnya dibangun dengan konsep permanen. Selain tempat rehat, ada pula bangsal yang bisa digunakan untuk istirahat atau duduk menggelar tikar.

Source : Buku Panduan Wisat Kabupaten Blora

Tidak ada komentar:

Posting Komentar