Jumat, 26 Mei 2017

Water Splash Taman M Sarbini Blora

      Water Splash Taman M Sarbini

     Objek wisata ini berada di jantung Kota Blora, yakni di Jalan A Yani, tepatnya di Kelurahan Tempelen, Kecamatan Blora. Lokasi objek juga dekat gedung DPRD Blora atau sebelah barat lapangan Kridosono. Sebelum diubah namanya menjadi "Water Splash", lokasi ini dikenal dengan sebutan Taman Sarbini yang digunakan sebagai objek wisata yang sangat strategis dan cocok untuk bersantai serta melepaskan lelah setelah kesibukan sehari-hari, karena kawasan ini berada di pusat kota yang sangat mudah terjangkau masyarakat lokal maupun dari luar daerah.

     Setelah dikelola swasta, namanya diubah menjadi "Water Splash" sedangkan nama  "Taman Sarbini Blora" masih tetap dicantumkan meski ukurannya lebih kecil.

     Kini, wahana bermain yang tetsedia juga lebih lengkap dan menarik, di antaranya "water splash" atau istilah umumnya "water bluster", otoped, becak air, bianglala, kereta mini, komidi putar, mobil bertenaga baterai, bioskop tiga dimensi, istana balon, bumper boat, kereta wisata, dan lokasi "outbound" untuk anak. Untuk menikmati wahana permainan anak tersebut, tidak membutuhkan biaya yang besar karena harga tiket setiap permainannya hanya Rp.5.000. Sejak diluncurkan pada 16 Oktober 2011, kunjungan ke Water Splash Taman Sarbini cukup bergairah. Khususnya pada hari Minggu dan pada hari  libur nasional. Wisatawan berasal dalam dan luar Kabupaten Blora. Diharapkan obyek wisata Water Splash Taman Sarbini, akan menjadi salah satu ikon pariwisata di Kabupaten Blora dan menjadi penggairah industri lainnya, seperti jasa penunjang transportasi pariwisata.

Source : Buku Panduan Wisata Kabupaten Blora

Tirta Abimanyu Cepu

                      Tirta Abimanyu        
   Familly Recreation-Restaurant-Coffee

     One stop entertainment in Cepu. Harga terjangkau, akses mudah, tempat  nyaman, area parkir luas !! Itulah dia fasilitas yang disodorkan Tirta Abimanyu kepada anda semua. Terletak di Jalan Abimanyu No. 13 Perum Balun Graha Permai Cepu-Blora.

     Tempat rekreasi ini mulai banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun luar, dari usia kanak-kanak, remaja dan dewasa. Selain fasilitas yang diatas juga ada fasilitas indoor yang sudah disiapkan untuk memanjakan mata dan untuk anda nikmati seperti room karaoke yang didesain elegant dan comfortable, kolam renang indoor dengan air yang bersih dan segar dilengkapi dengan water splash, dan tidak mau kalah Tirta Abimanyu juga menyediakan resto dengan cita rasa masakan unik khas tirta yang siap memanjakan lidah anda. Dan Tirta juga melayani delivery order, hubungi 0296 424247 atau 0812 2970 1179 dan menjelang bulan Ramadhan ini Tirta Abimanyu juga membuka PAKET BERKAT (BERbuKa hemAT) berlaku setiap hari, mulai jam buka puasa sampai jam 20.00 WIB only Rp.20.000 dan free takjil. Dan yang tidak ketinggalan, kalian akan dipuaskan oleh "free hotspot areaaaa..." jadi bagi kalian yang lagi krisis kuota internet jangan khawatir yaaa (hehehe...)

     Kemudian ada juga private room bernuansa modern dan mewah serta VIP room yang nantinya tidak akan membuat anda bosan dan menyesal untuk mengunjunginya.

     Tirta Abimanyu juga melayani Meeting/Gathering/Birthday/Wedding Cathering. And more info cek aja :
Email : tirtaabimanyu2000@yahoo.co.id
FB : Tirta Abimanyu
IG : Tirta Abimanyu Resto

Kamis, 25 Mei 2017

Wayang Krucil Blora

                    WAYANG KRUCIL

     Wayang merupakan budaya khas dan asli dari Indonesia terutama di Pulau Jawa, sebagian wilayah yang terletak di Pulau Jawa memiliki ciri khas Wayangnya sendiri, terutama Blora.  Blora memiliki wayang yang unik yaitu Wayang Krucil, wayang yang satu ini memiliki perbedaan dari yang lainnya, yaitu dari bahan dan bentuknya. Wayang yang ini cenderung lebih kecil dari wayang lainnya, dan karena bentuknya yang kecil dan bagus, membuat orang yang menontonnya akan tertarik.

     Pementasan wayang ini biasanya dilakukan setiap hari-hari besar seperti HUT RI, Sedekah Bumi dan lainnya. Namun banyak masyarakat yang hampir melupakan budaya ini. Wayang ini memiliki karakteristik yang berbedadengan wayang-wayang lainnya dan pada saat di tengah-tengah pertunjukan, biasanya terjadi dialog antara dalang, wayang dan penyinden yang mementaskan wayang ini.

     Tokoh yang digunakan termasuk tokoh yang sangat unik dan sangat banyak, serta tokoh yang ada di dalam wayang krucil ini memiliki sifat atau karakter yang berbeda-beda dan beragam, maka dari itu wayang yang satu ini tidak mudah membuat bosan orang yang menontonnya. Namun sekarang ini sudah sangat menurun yang meminati pementasan Wayang Krucil, mungkin hanya sebagian saja yang masih berminat untuk menonton pertunjukan ini. Serta para pengrajin wayang Wayang Krucil ini juga sudah berkurang tahun demi tahun, hal ini bisa jadi disebabkan oleh menurunnya para peminat wayang krucil sehingga para pengrajin sudah tidak lagi membuat atau menghasilkan wayang-wayang krucil.

     Wayang ini mempunyai sejarah yang sangat besar, jenis wayang ini adalah jenis yang digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk berdakwah di wilayah pulau Jawa terutama Jawa Tengah dan sangat berkembang pesat dari zaman ke zaman, namun belakangan ini kesenian wayang sudah tidak lagi diminati serta telah tergeser oleh budaya-budaya asing dari luar negeri.

     Maka dari itu kawan-kawan semua... Marilah kita lestarikan budaya-budaya Indonesia salah satunya adalah wayang krucil khas Blora ini. Ayo dolan neng Blora !!!

Source : Buku Panduan Wisata Kabupaten Blora

TAYUB MBLORO

      Yok Tayuban Karo Wong Mbloro

     Tayuban merupakan kesenian yang sangat dominan dengan tarian-tarian penari yang sangat teratur dan para penabuh gendang yang mengiringi iramanya dengan  serempak sehingga terciptanya kesenian yang sangat dinamis dan sangat indah untuk di saksikan. Seni Tayuban mempunyai arti tersendiri yaitu Tayub, tayub menurut bahasa artinya "ditoto guyub" dan dalam seni ini sangat dalam pelaksanaannya, arti kental disini adalah dalam proses kesenian tayuban tidak pernah berubah sejak dulu hingga sekarang, jadi tidak ada perbedaan dalam proses pelaksanaannya tidak  ada yang berbeda dari dulu.

     Pemain atau pendukung pertunjukan tayub terdiri atas Joged (penari perempuan), Pengarih atau Pramugari, Pengibing, Pengguyub, dan Pengrawit atau Panjak. Joged adalah sebutan untuk pemain perempuan dalam pertunjukan tayub di Kabupaten Blora. Joget berperan sebagai penari yang menjadi daya tarik pertunjukan tayub agar penonton tertarik untuk berpartisipasi menari dengan bertindak sebagai pengibing. Sebutan pengarih di Blora untuk menunjuk pada seseorang yang bertindak sebagai pengatur kelancaran pertunjukan tayub dengan menyampaikan sampur kepada para pengibing. Pengrawit bertugas untuk menabuh gamelan untuk mengiringi pertunjukan tayub.

     Bentuk pertunjukan tayub di Blora apabila dicermati dapat dibedakan menjadi dua gaya, yaitu gaya Kulonan (Todanan dan sekitarnya) dan gaya Wetanan (Jepon, Jiken dan sekitarnya). Gaya wetanan penampilannya lebih erotis dan sensual, yang ditandai dengan gerak joged yang lebih banyak gerak geyol pinggul, dada, disertai kerlingan mata. Selain itu masih dilakukan kebiasaan memberi imbalan uang dengan cara diselipkan di sela kemben yang disebut suwelan. Sedangkan gaya kulonan, lebih mengarah gaya Surakarta atau cengkok kesepuhan, yang lebih mengutamakan ricikan kendang.

     Dalam Seni Tayub ini, sifat kekeluargaan dan persaudaraan sangat dijunjung tinggi jadi salah satu manfaat dari kesenian ini adalah mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan masyarakat Blora. Biasanya kesenian tayub akan dilaksanakan pada saat menerima tamu-tamu besar dan terhormat serta para wanita yang menjadi penari akan menyerahkan sampur atau selendang yang dikenakan atas petunjuk pengarih, para tamu akan menari bersama dengan para penari. Tamu ini disebut juga "ketiban sempur" yang berarti orang yang akan diserahi sampur oleh para penari wanita.

Source : Buku Panduan Wisata Kabupaten Blora

Barongan Blora

             Barongane Wong Mbloro

     Barongan merupakan kesenian yang sangat khas dann populer bagi masyarakat Blora, walaupun di tempat-tempat lain ada juga yang mempraktekkan kesenian ini, namun kesenian ini lebih populer dan terkenal dari Kota Blora, di dalam tarian ini mencerminkan sifat yang sederhana, kompak, spontanitas, kekeluargaan dan keras yang dilandasi oleh kebaikan. Di dalam kesenian ini pula terdapat salah satu tokoh yaitu Singo Barong atau singa yang besar sebagai penguasa hutan yang perkasa dan sangat buas.

     Tarian Barong harus dilakukan secara kelompok dan kompak antara satu sama lain, tarian ini menirukan keperkasaan Singo Barong, yang sangat dominan dalam tarian ini dan alat musik yang digunakan dalam kesenian ini adalah kendang, gedhuk, bonang, saron, demung dan kempul.

     Tari Barong bermula dari Hikayat Panji yaitu tarian yang mengiringi prajurit berkuda yang mengawal Pangeran Panji Asmarabangun. Lirik dan syair dari lagu tarian Barong ini sangat bermakna yakni lirik "ndas pethak ditempiling" yang menggambarkan semangat para pejuang untuk melawan pasukan Belanda dan menempeleng para pejabat Belanda yang rata-rata berkepala botak.

     Kesenian Barongan ini sudah merakyat bagi masyarakat Blora, dari sekian desa yang ada di Kota Blora sudah banyak yang memainkan tarian Barong ini, rata-rata setiap desa memiliki sanggar atau kelompok yang mengajarkan mengenai tarian Barong ini, maka tak heran tarian barong ini sudah merakyat dikalangan masyarakat Blora, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa semuanya mengenali tarian ini karena ciri khasnya yang khusus dan kental atau murni dari Kota Blora sendiri.

Source : Buku Panduan Wisata Kabupaten Blora

Kamis, 04 Mei 2017

KEDUNGPUPUR BLORA

                  KEDUNGPUPUR

     Pemandian ini terletak di Desa Ledok, Kecamatan Sambong. Tepatnya kurang lebih 4 km ke utara dari jalan raya Blora Cepu. Pada mulanya pemandian ini merupakan fasilitas rekreasi bagi keluarga pekerja minyak di kawasan tersebut. Sebagaimana diketahui, Desa Ledok adalah lokasi pengeboran minyak pertama yang dilakukan oleh Adrian Stoop. Oleh karena itu pemandian ini merupakan pemandian tertua yang ada di Kabupaten Blora.

     Ukuran kolam renang ini kurang lebih 15×40 m, berada di pinggir hutan jati Perhutani dan berada di dekat kawasan mata air Ledok. Di masa lalu, objek wisata ini cukup terkenal, bahkan pada hari-hari libur dan  hari raya tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata bagi masyarakat Blora dan sekitarnya.

     Pemandian ini dibangun tanpa tembok penutup kolam, sehingga warga masyarakat dengan bebas dapat memanfaatkannya. Selain itu, karena letaknya berada di sekitar hutan jati, tempat ini terasa sejuk dan nyaman untuk dikunjungi. Dan sekarang, Pemkab Blora mulai menggali kembali potensi yang ada di objek wisata ini.

     Tempat pemandian ini dulunya sering digunakan oleh para pedagang/pembeli untuk bercermin serta berdandan menggunakan daun pupur. Karena disekitar daerah tersebut terdapat pasar tradisional yang sangat ramai, sehingga warga dari daerah Cepu, Jepon, Jiken, Dengok banyak yang menjajakan atau bahkan membeli barang-barang yang mereka butuhkan di pasar tradisional tersebut.

Source : Buku Panduan Wisata Kabupaten Blora

Loko Tour Cepu

               LOKO TOUR CEPU

     Kereta uap "Loko Tour Cepu" memang sudah dikenal sebagai salah satu icon wisata di Kabupaten Blora. Lokomotif kereta tua buatan Jerman tahun 1928 ini hingga kini masih terawat dengan baik dan dikelola oleh Perhutani KPH Cepu.

     Loko Tour merupakan paket perjalanan wisata di hutan jati wilayah KPH Cepu Kabupaten Blora dengan transportasi rangkaian kereta api yang ditarik lokomotif tua buatan Berliner Macshinenbaun Jerman tahun 1928. Perjalanan wisata dengan lokomotif tua ini berawal dari Kantor Perhutani Jl. Sorogo KPH Cepu atau sekitar 35 km kearah tenggara Kota Blora.

     Jarak tempuh sekitar 60 km dengan kecepatan maksimum 20 km/jam dengan melintasi hutan jati wilayah BKBH Ledok, Kendilan, Pasar Sore, Blungun, Nglobo, Cabak dan Nglebur.

     Pada paket wisata ini akan disediakan banyak hiburan kesenian daerah dan atraksi seperti halnya tarian tayub, penanaman pohon jati, tebangan, saradan serta kunjungan ke museum jati dan pusat pengembangan bio teknologi hutan. Tambahan hiburan itu tergantung dengan peminat yang biasanya merupakan rombongan wisatawan. Loko tour ini sangat menarik dan memiliki kenangan sejarah tersendiri sehingga banyak digemari wisatawan terutama dari mancanegara.

     Awalnya sekitar tahun 1940'an lokomotif kereta ini digunakan untuk mengangkut kayu jati hasil tebangan dari tengah hutan ke tempat penimbunan kayu (TPK), karena dahulu masih belum ada truk pengangkut kayu dari tengah hutan. Namun kini fungsi tersebut digantikan dengan truk-truk kayu sehingga lokomotif tua ini hanya difungsikan sebagai wisata kereta tua oleh Perhutani KPH Cepu.

     Perhutani terus berusaha mempertahankan keaslian lokomotif kereta tua kebanggaan warga Kabupaten Blora ini. Operasionalnya benar-benar seperti aslinya. Menggunakan bahan bakar kayu jati dan air yang menghasilkan uap panas untuk menggerakkan mesin lokomotif. Seorang stoker menjadi penting sebagai pengendali titik panas mesin uap dan terus mengontrol keadaan bara api dari pembakaran kayu jati. Stoker pun harus mengendalikan kecepatan laju lokomotif dan harus hafal medan. Sedangkan masinis hanya mengarahkan arah kereta.

     Penikmat wisata Loko Tour ini kebanyakan turis mancanegara seperti Jerman, Belanda, Jepang, Australia dll. Untuk wisatawan lokal jarang yang naik kereta biaya operasionalnya cukup mahal. Sekali jalan pulang pergi bisa membutuhkan biaya berkisar 6-10 juta, tergantung pilihan paket yang diminati. Kalaupun ada, biasanya berkelompok kurang lebih 50 orang menggunakan gerbong wisata yang disediakan. Sehingga biaya bisa lebih ringan dengan diusung bersama-sama.

Source : Buku Panduan Wisata Kabupaten Blora

GUBUG PAYUNG

                      GUBUG PAYUNG BLORA

     Wisata alam Gubug Payung terletak di kawasan Hutan Petak No. 1092 RPH Temengeng, BKPH Pasar Sore, Kecamatan Sambong. Ditetapkan sebagai monumen Jati Alam pada tahun 1976, yang menempati petak 1.092 A (kode untuk pohon jati alam). Di kawasan hutan ini, terdapat 1.766 tegakan (pohon). Semuanya terawat dan terjaga dengan baik di lokasi tanah hutan milik perhutani seluas 31,8 ha. Kawasan ini dijadikan objek wisata hutan alam yang banyak dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri. Namun oleh kalangan rimbawan, jati-jati raksasa itu bukan dikatakan jati alam, melainkan hutan produksi masak pohon yang dipertahankan sebagai monumen.

     Kawasan Gubug Payung mencatat sejarah baru di dunia perkayuan jati. Sejarah ini ditorehkan pada Agustus 2007 dengan rekor harga jati terbesar dan termahal di dunia, dengan harga Rp. 1 miliar untuk satu batang tegakan. Pohon jati tua yang diperkirakan berusia 150-200 tahun, persisnya berupa jati raksasa yang diukur dan dicatat oleh pejabat Museum Rekor Indonesia (MURI). Disebut raksasa, karena jati ini cukup besar, untuk memeluk lingkar pohon jati ini diperlukan 6-7 orang dewasa dengan tangan terbentang dan bergandengan. Diameter 3 m dan ketinggian 25 m atau volumenya sekitar m3.

     Di Gubug Payung dibangun halte pemberhentian, dimana jarak antara halte pemberhentian KA dengan tempat rehat hanya sekitar 300 m. Kawasan wisata ini bernuansa asri dan tenteram, jauh dari keramaian dan kesibukan manusia. Sangat pas untuk tetirah atau berpelisir menenangkan diri. Dalam suasana seperti itu, pengunjung bisa menikmati kesejukan dan keteduhan sambil menyantap panganan bekal dari rumah. Pihak pengelola juga telah  menyediakan meja dan tempat duduk untuk bersantap siang. Seluruhnya dibangun dengan konsep permanen. Selain tempat rehat, ada pula bangsal yang bisa digunakan untuk istirahat atau duduk menggelar tikar.

Source : Buku Panduan Wisat Kabupaten Blora

TAMAN REKREASI TIRTONADI

           Taman Rekreasi Tirtonadi

     Obyek wisata ini merupakan taman rekreasi yang banyak diminati khususnya kalangan remaja dan anak-anak. Letaknya berada di jantung Kota Blora, tepatnya Jl. Sudarman Blora. Obyek wisata ini pernah mengalami kejayaan hingga akhir tahun 1960-an. Pada saat itu, tempat ini dikenal masyarakat dengan sebutan Kebun Binatang Taman Tirtonadi, karena merupakan satu-satunya taman rekreasi yang berada di jantung kota dengan satwa-satwa yang pelihara, dan tumbuh-tumbuhan yang lebat alami. Sarana wisata yang ada di taman rekreasi itu antara lain : beberapa jenis satwa piaraan, mainan anak-anak, patung binatang, seperangkat gamelan dan lain-lain.

     Di dalam obyek wisata ini terdapat 2 bangunan yaitu penggung terbuka dan pantisari yang sering digunakan untuk pentas seni budaya daerah, lomba karaoke dan sebagainya. Sedangkan bangunan pantisari dan panggung terbuka digunakan untuk pertemuan-pertemuan kecil, pembinaan pramuka, tempat peristirahatan betsantai, berlatih seni dan sebagainya.

     Di dalam kompleks ini terdapat Museum Mahameru, yang menjadi pusat ajang memamerkan benda-benda bersejarah yang merupakan kekayaan budaya Blora, lokasinya berada di sisi masuk sebelah selatan. Di depannya terdapat Stasiun Radio RSPD Gagak Rimang milik Pemerintah Kabupaten Blora. Keduanya menyempurnakan kelengkapan sarana dan prasarana Tirtonadi sebagai Taman Budaya. Di berbagai kesempatan, tradisi syawalan digelar dengan menampilkan penari Tayub se-Kabupaten Blora yang selalu dipentaskan di lokasi ini. Demikian pula pertunjukan ketoprak atau Wayang Orang untuk disiarkan langsung oleh RSPD Gagak Rimang juga diselenggarakan secara rutin di Taman Tirtonadi.

Source : Buku Panduan Wisata Kabupaten Blora

Rabu, 03 Mei 2017

GUNUNG MANGGIR

                 GUNUNG MANGGIR

     Gunung Manggir merupakan objek wisata alam  berupa pegunungan dan terdapat goa yang lokasinya terletak di perbukitan manggir. Terletak di Desa Ngumbul, Kecamatan Todanan, sekitar kurang lebih 38,5 km ke arah barat dari Kota Blora, tepatnya 3,5 km ke arah barat dari objek wisata Goa Terawang. Untuk mencapai ke lokasi objek wisata Gunung Manggir dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat melalui jalan kabupaten yang beraspal menuju ke arah Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan dan Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati. Lokasi Gunung Manggir dari jalan beraspal berjarak sekitar 1 km melewati jalan kampung dan jalan setapak.

     Gunung Manggir mempunyai ketinggian kurang lebih 250 m dpl dan berada di perbukitan batuan kapur, dengan luas areal kurang lebih 4 ha. Objek ini selain indah juga memiliki daya tarik tersendiri, karena lokasi yang melewati jalan setapak yang berkelok-kelok. Untuk mencapai puncak kita harus melewati jalan setapak dengan kondisi berbatu.

Source : Buku Panduan Wisata Kabupaten Blora

Wonderful Waduk Greneng Blora

                   WADUK GRENENG

     Tidak banyak memang lokasi wisata alam di Kabupaten Blora. Nnamun bila mengunjungi salah satu waduk di Kecamatan Tunjungan, yaitu Waduk Greneng, maka kita akan terkesima dengan keindahan alamnya. Bisa merasakan eksotisme perpaduan antara langit, air, tanah dan hijaunya hutan.

     Kondisi waduk yang begitu elok tentu akan membuat mata termanjakan. Sebelum masuk waduk, setelah menempuh perjalanan sekitar 12 km dari Kota Blora, hamparan pepohonan jati kampung dan tanaman lain di sepanjang jalan mengiringi perjalanan. Jalan kecil beraspal akan mengantar pengunjung menyusuri pinggiran waduk.

     Bukan hanya waduknya yang melukiskan keindahan alam di sekitarnya juga menawarkan pemandangan yang indah. Di sekitar waduk yang konon dibangun pada tahun 1919 itu atau lebih muda 3 tahun dari Waduk Tempuran yang dibangun tahun 1916 terlihat ada di prasasti. Bentuk prasasti berupa tulisan tahun pembuatan waduk itu yang ditulis dengan beton besar sehingga nampak mencolok meskipun dilihat dari kejauhan.

     Miniatur kehidupan juga ada disekitar waduk ini. Ketika air waduk melimpah, keindahan akan bertambah dengan lalu lintas warga sekitar dengan rakit bambu dan perahu kecil. Mereka beraktifitas mulai berangkat dan pula bercocok tanam, mencari rumput, mencaru kayu bakar dan lainnya dengan menggunakan rakit ataupun perahu. Karena itu seringkali ketika air waduk penuh, banyak warga yang melinyasi waduk dengan perahu. Bahkan beberapa masyarakat sekitar menjadikan waduk ini sebagai sumber kehidupan. Sambil menggunakan perahu tradisional, mereka mengayuh dayung menyusuri birunya air waduk sambil mencari ikan di tempat yang telah dipasangi perangkap sebelumnya.

     Sementara daratan yang luas disekitarnya biasa menjadi area untuk tempat camping atau mengadakan outbond. Dari sinilah interaksi itu berlangsung, air waduk itu menjadi sahabat setiap hari bagi warga. Perahu kecil hilir mudik menyeberangi waduk mengantar penumpangnya. Untuk pergi ke sawah atau mencari rumput atau keperluan lain menggunakan perahu kecil, karena itu dipinggiran waduk banyak perahu kecil yang diparkir. Mirip di pantai ketika banyak perahu nelayan yang ditambatkan dibibir pantai. Berbagai barang diangkut di perahu itu seperti kayu bakar, rumput, hasil panen bahkan mesin pengolah tanah diangkut dengan perahu. Sebab perahu satu-satunya alat untuk bisa menyeberang.

Source : Buku Panduan Wisata Kabupaten Blora

GOA SENTONO BLORA

                     GOA SENTONO

     Struktur tanah Desa Mendenrejo Kecamatan Kradenan Blora yang terdiri dari perbukitan kapur ternyata memiliki tempat wisata bersejarah yakni Goa Sentono. Meskipun lokasinya jauh dari pusat Kabupaten Blora, namun keberadaan goa alam ini sudah tidak asing di mata masyarakat.

     Lokasinya lebih dekat jika ditempuh dari Krcamatan Cepu atau Randublatung. Butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai ke lokasi goa ini. Namun jangan heran sepanjang perjalanan akan banyak melihat landscape pemandangan sawah, hutan dan pegunungan. Wilayah disini termasuk dataran tinggi.

     Akses ke lokasi goa ini bisa ditempuh dengan motor. Sesampainya di lokasi Dukuh Sentono Desa Mendenrejo ada semacam gubuk kecil untuk berteduh. Dari gubuk kecil untuk berteduh. Dari gubuk tersebut ke Goa Sentono harus ditempuh dengan jalan kaki sejauh kurang lebih 300 m. Goa Sentono persis ada disebelah Sungai Bengawan Solo.

     Goa Sentono berada di pegunungan kapur. Bibir goa tidak jauh dari tebing Sungai Bengawan Solo. Lebar goa sekitar 3 m dengan ketinggian sekitar 2,5 m dan kedalaman hingga sekitar 10 m. Jika dilihat kedalam bentuknya semakin mengerucut.

Terimakasih...
Source : Buku Panduan Wisata Kabupaten Blora

GOA KIDANG

                      GOA KIDANG

     Goa Kidang merupakan satu-satunya goa hunian di kawasan karst Blora dengan indikasi hunian berupa temuan artefak di permukaan tanah dan melalui pengkaisan. Goa ini terletak di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan. Balai Arkeologi Yogyakarta sselama ini telah melakukan beberapa kali penelitian di goa ini, baik penelitian mandiri maupun penelitian kerja sama dengan Pemkab Blora. Penelitian mandiri dilakukan pada tahun 1977, 1978, 1982, dan 1984 dengan penelitian yang memfokuskan tentang kehidupan manusia purba. Penelitian berikutnya pada tahun 2005, 2006, dan 2009 yang memfokuskan pada kawasan karst Blora.

     Berdasarkan hasil ekskavasi pada penelitian terakhir tahun 2009, pada keempat kotak gali Goa Kidang yang mencapai kedalaman rata-rata 43 cm dari permukaan tanah, menunjukkan goa ini merupakan hunian yang intensif dimanfaatkan untuk aktifitas sehari-hari. Hasil ekskavasi menunjukkan temuan didominasi oleh artefak cangkang kerang, tembikar, keramik, fragmen kerang dan tulang binatang, sementara artefak litik baik dari permukaan maupun ekskavasi belum ditemukan. Hal tersebut menarik untuk ditelusuri lebih lanjut, mengingat beberapa penelitian pada goa-goa lain di Jawa khususnya Jawa Timur memiliki karakter budaya yang sama yaitu berupa artefak litik, tulang, dan cangkang serta makanan dan kubur.

     Temuan artefak kerang dari Goa Kidang memiliki peranan penting dalam mengungkap jejak budaya goa terutama di Jawa. Hal tersebut tampak jelas dengan variasi tipologis jenis alat dengan tekhnologi yang lebih rumit dibandingkan artefak kerang temuan pada goa-goa di Jawa lainnya. Hal penting lainnya adalah Goa Kidang merupakan satu-saatunya goa yang memiliki indikasi hunian pada kawasan perbukitan karst di Kabupaten Blora. Berdasarkan hasil tersebut, penting dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana pola hidup dan tekhnologi yang diterapkan dalam pola okupasinya masa itu.

Source : Buku Panduan Wisata Kabupaten Blora

    

GOA TERAWANG BLORA

                   GOA TERAWANG

     Goa Terawang terletak di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan 35 km arah barat Kota Blora. Goa Terawang merupakan objek wisata alam yang berbentuk di dalam batu gamping pegunungan kapur berumur kira kira 10 juta tahun yang lalu. Wanawisata ini berada pada ketinggian 172 m dpl, mempunyai suhu udara 21,8 C - 36,6 C dengan curah hujan 1.570 mm per tahun dan topografi datar bergelombang.

     Kawasan wisata Blora Goa Terawang merupakan kompleks goa yang memiliki enam goa dalam satu kawasan, ini terbanyak di Jawa Tengah. Di dalam kawasan seluas 13 ha itu terdapat satu goa induk, satu sebdang, dan lima goa kecil lainnya. Goa ini merupakan satu-satunya goa yang didalamnya terang di siang hari karena terkena sinar matahari. Di kompleks wanawisata Goa Terawang terdapat kawasan arena bermain anak yang terletak 50 m dari mulut Goa Terawang yang terasa sejuk karena dipayungi ratusan pohon jati besar.

     Cahaya yang masuk ke dalam goa itu menciptakan bias sinar matahari yang memberi kesan tersendiri. Ada nuansa "pencerahan" pada berkas-berkas cahaya yang jatuh menimpa bagian-bagian tertentu dinding goa. Goa Terawang berada di bawah permukaan tanah dengan kedalaman 5-12 m. Panjang jalur terowongan goa terpanjang 180 m, terpendek 70 m lebar goa 3-5 m. Selain itu juga terdapat goa-goa kecil yang masih berada satu kawasan seperti Goa Kidang, Goa Gombak, Goa Bebek, Goa Macan, Goa Kuncir dan Goa Landak.

     Kawasan hutan lindung Goa Terawang yang luas seringkali dijadikan arena perkemahan oleh pengunjung yang memang bertujuan untuk bermalam. Pengunjung wisata harian juga bisa menikmati jalur setapak dan mengikuti rambu-rambu yang telah disediakan.

Terimakasih...
Source : Buku Panduan Wisata Kabupaten Blora

Kampung Bluron Mblora

                   KAMPUNG BLURON

     Kampung Bluron merupakan obyek wisata keluarga yang berada di kawasan obyek wisata Waduk Tempuran yang dikelola oleh perorangan. Meski demikian, tetap menarik untuk dikunjungi, mengingat tidak hanya tersedia "water boom" maupun permainan air lainnya yang cocok untuk anak dan keluarga, melainkan tersedia pula tempat penginapan yang dinamakan kampung singgahan.

     Tempat penginapan tersebut, juga cukup unik karena sibuat seperti rumah mini lengkap dengan fasilitas tambahan, seperti pendingin ruangan, televisi parabola, kamar mandi dalam, sehingga privasi anda tetap akan terjaga dari pengunjung lain yang juga menginap.

     Dengan tarif sewa penginapan antara Rp 200.000-Rp 250.000, anda bisa istirahat sambil menikmati makanan ikan bakar serta permainan gratis di Kampung Bluron yang berjarak hanya 20 m dari tempat penginapan. Selain itu, pemandangan waduk juga bisa dinikmati dengan hanya berjalan kaki sepanjang 100 m, sekaligus bisa mengabadikan keindahan panorama alam sekitar waduk.

     Tempat ini juga bisa dijadikan tempat pertemuan instansi, mengingat tersedia ruang aula pertemuan dengan harga sewa Rp. 300.000 serta tiket gratis masuk tempat bermain Kampung Bluron.

     Sedangkan harga tiket masuk ke Kampung Bluron, pada hari biasa Rp. 10.000/orang, sementara hari minggu/libur sebesar Rp. 15.000/orang.

     Tak jauh dari Waduk Tempuran maupun Kampung Bluron, anda bisa menikmati panorama alam dari puncak bukit yang disebut sebagai obyek Wisata Sayuran yang berada di Desa Soko, Kecamatan Jepon, Blora dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.

Source : Buku Panduan Wisata Kabupaten Blora